Minggu, 23 November 2008

....M e m a s a k ....

Masak..Menyenangkan...

Masak?? Hm..sebuah aktivitas yang tidak pernah aku lakukan sebelum menikah. Ketika aku dirumah, aku sering membantu Ibu kalau memasak tetapi tidak punya keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang aktivitas memasak ini, apalagi untuk menghafal bumbu-bumbunya. Aku paling hanya memotong-motong sayar, ngupasin bawang atau tinggal memasuk-masukan saja ke dalam panci atau penggorengan, berikut bumbu-bumbunya yang sudah diolah sama Ibuku.. Kalau disuruh goreng Ikan aja, aku selalu menolak, takut kalau kena percikan minyak yang panas itu. Dan aktivitas yang lebih banyak aku lakukan ketika aku hendak menolong Ibuku memasak adalah bercerita dan mengobrol dengan ibuku…Lagi pula Ibuku selalu mengatakan bahwa “..masak itu mudah, asal kita senang melakukannya, nanti sebelum Upie nikah, InsyaALLAH Ibu ajarin ..” .Masya ALLAH…tapi ALLAH berkehendak lain, Ibuku meninggal sebelum aku menikah. Dan mulailah terjadi perubahan besar dalam hidupku..

Aku tertegun ketika pagi hari mendengar teman kantorku yang sudah menikah mengatakan bahwa “……Laper nich, ibu mertuaku lagi ke bandung, gak ada yang masak dirumah.” Lalu aku dan temanku yang lain bertanya”….Lho memang Istri gak ada….??” Kemudian temanku menjawab “..Ada, tapi gak bisa masak, bisanya Cuma Buat mie dan nasi goreng,jadi daripada makan mie lebih baik makan dikantor…” Kemudian setelah itu kami hanya tertawa saja, kata temanku yang lain “kasian dech..”. Aku sendiri bukan orang yang pandai memasak, tapi sejak ibu meninggal, aku berusaha untuk bisa memasak, khususnya masakan-masakan padang kesukaan Ayahku, yang sering dibuat oleh Ibuku. Aku berusaha untuk bertanya berbagai macam resep ke tetanggaku yang berasal dari suku yang sama. Dan aku selalu semangat untuk mencoba setiap resep yang diberikan. Saat itu aku ingin hanya menyenangkan hati Ayahku.

Dan AlhamduliLLAH saat ini aku sudah menikah. Dan aktivitas memasak dan membuat cake sudah menjadi hobiku sekarang. Aku bersyukur ALLAH berikan Ibu Mertua yang sangat baik kepadaku. Aku banyak sekali mendapat resep-resep masakan dari beliau, khususnya masakan-masakan kesukaan suamiku, meskipun pada kenyataannya suamiku suka semua masakan ibu…Dan Ibu mertuaku juga jago sekali membuat cake, beliau punya koleksi resep cake lengkap. Dan selama aku tinggal di lampung, beliau tidak pernah menolak untuk mengajarkan aku, justru beliau juga semangat mengajari aku. Dan selama di Jakarta, aku mencari dan mencoba resep-resep masakan dan kue-kue yang aku dapatkan, baik melalui internet ataupun dari buku resep yang dibelikan suamiku..selama aku di Jakarta, hampir setiap minggu aku meluangkan waktu untuk membuat cake, untuk bekal suamiku ke kampus..

Jika aku renungkan tentang diriku sekarang, sungguh tidak pernah terbayangkan olehku, saat ini bisa memiliki hobi memasak. Dan aku bersyukur sekali ALLAH beri hati untuk keinginan dan semangat bisa memasak, keinginan yang besar untuk selalu bisa menyiapkan sarapan dan makan malam untuk keluargaku, semangat untuk menyempatkan membuat cake setiap pekan untuk suamiku tercinta, meskipun terkadang badan ini lelah, tetapi ketika sudah memulai membuat kue, aku lupa dengan kelelahanku, terlebih lagi kalau kuenya sudah jadi dan sukses, karena suamiku selalu semangat untuk segera mencoba dan mengatakan ”...Kuenya enak dech sayang, dindanya Abang pinter ya..”. Hm..kalau suamiku sudah mengatakan begitu, aku senang sekali. Mungkin hal ini pula yang membuat aku semangat untuk memasak, karena suamiku senang makan-makanan rumah, dan suamiku selalu memberi pujian atau masukan atas masakan atau cake yang aku buat dan aku sangat bersyukur sekali dengan keadaanku sekarang. Dan sekarang aku benar-benar membuktikan perkataan ibuku dulu, bahwa kalau kita senang memasak, insyaALLAH semuanya akan mudah. Dan menurutku Cinta itu luar biasa, cinta mampu membuat segala sesuatunya menjadi berubah.. SubhanaLLAH...

0 komentar: