Sabtu, 31 Januari 2009

Hujan..Banjir..


B A N J I R
J A K A R T A

Hujan. Tiap kali hujan datang, tiap kali itu pula detak jantung ini berdetak lebih kencang dari biasanya. Berdetak bukan karena mengenang masa romantisme dengan suami saya ketika hujan. Tapi karena deg-deg an akan datangnya banjir dalam rumah saya. Seperti halnya yang terjadi pada malam ini. Hujan begitu deras mengguyur ibukota Jakarta. Dan menurut saya bukan saya saja yang deg-deg an ketika hujan, saya rasa warga ibukota ini banyak yang merasakan hal yang sama seperti halnya saya. Untuk wilayah Jakarta Barat, di tempat tinggal saya, sudah empat tahun belakangan ini ketika musim hujan tiba, selalu banjir menmpa pemukiman kami. Padahal sebelumnya tidak pernah sekalipun banjir. Kini justru daerah Jakarta Barat menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Banjir akan menjadi cerita panjang di Jakarta. Sebenarnya daerah jakarta barat memiliki daerah resapan air yang cukup banyak. Tapi tidak halnya dengan sekarang. Daerah yang menjadi resapan air dulu, kini sudah terbangun perumahan-perumahan, seperti halnya dengan Perumahan Citra, ada Citra 1,2,3,4,5 dsb. Belum lagi dengan apartemen-apartemen yang berdiri megah didaerah ini,baik apartemen yang mewah maupun apartemen yang bersubsidi pemerintah, mall2 yang semakin menyemarakkan daerah ini, serta ruko-ruko yang setiap tahun terus meningkat dan bertambah banyak di wilayah ini. Bahkan membuat bandara Internasional Soekarno Hatta, tidak mampu dilewati ketika banjir pada 1 Februari 2008 silam, karena jalan tol menuju bandarapun tergenang air hampir 2 meter. Artinya Bahwa Hutan Bakau daerah Jakarta kini telah diganti menjadi Hutan Beton. Saya tidak habis fikir dengan Dinas Tata Kota yang mengatur masalah perizinan pendirian bangunan didaerah ini, atau dinas tata kota yang mengatur mengenai pengembangan wilayah. Apakah tidak teranalaisis dengan baik dan cermat mengenai akibat yang akan ditimbulkan dengan terus memberikan izin kepada para pengembang untuk terus membangun proyek2 real estate mereka? Atau karena imbalan yang akan diterima dari para pengembang begitu menggiurkan, sehingga membuat para pengambil kebijakan ini menjadi silap mata? Hingga membiarkan bangunan2 itu terus dibangun.

Padahal info pemberitaan dibeberapa media, pemerintah kota Jakarta terus berusaha dengan melibatkan para peneliti untuk melakukan survei penyebab banjir di Jakarta, dan mencari cara untuk mampu mengatasi banjir di Jakarta. Namun menurut saya rasanya tidak sinkron antara usaha untuk mengatasi banjir dengan kebijakan perizanan para pengembang perumahan/apartemen yang terus diberikan oleh dinas tata kota kita ini. Bagaimana bisa mengatasi banjir jika semua daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan yang berdiri megah? .Dan menurut para peneliti bahwa Banjir dijakarta sudah tidak bisa diatasi lagi, yang kini bisa dilakukan adalah meminimalkan banjir itu. Yang jadi tanda tanya besar adalah hagaimana cara meminimalkan banjir itu ?Apa hal kongkret yang bisa dilakukan untuk meminimalkan banjir? Atau langkah2 apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan banjir?. Bahkan tingginya debit air dikatakan sebagai penyebab banjir di Jakarta. Naif sekali jika kita mengatakan tinggi debit air yang ditumpahkan dari langit menjadi tersangka penyebab banjir di Jakarta. Apalagi itu merupakan fenomena alam yang tidak patut untuk dipersalahkan.
Jika saya amati hujan tidak berlangsung lama, hanya satu jam saja hujan tidak berhenti sudah mampu membuat jalanan depan rumah saya tergenang air, bahkan di sebagian belakang komplek rumah saya sudah banyak rumah warga yang kebanjiran. Apalagi jika hujan berlangsung 3 jam saja, bisa membuat sedikit-demi sedikit air masuk kedalam rumah. Semoga solusi-solusi besar dari pemerintah bisa mengatasi banjir di Ibu kota yang kita cintai ini. Jika Pemerintah tidak mampu mengatasinya sejak sekarang, mungkin 10 atau 20 tahun lagi, jakarta sudah tenggelam, dan hanya menjadi catatan sejarah saja, bahwa pernah ada sebuah kota bernama “ Jakarta”. Wallahu'alam bis showab..

(Semoga ALLAH senantiasa menjaga kami dari musibah banjir ini& memberikan kesabaran kepada kami atas musibah banjir ini..Aamiin.)

Jumat, 30 Januari 2009

Istri Yang dicintai


Menjadi Istri yang Selalu Dicintai Suami

Kebanyakan istri beranggapan bahwa mereka berhak atas cinta suaminya. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, karena memang salah satu pilar tegaknya sebuah rumah tangga bahagia adalah adanya mawaddah (cinta) antara suami istri. Tetapi patut direnungkan, bahwa cinta tidak datang dengan sendirinya, dan ketika ia hadir, tidak ada yang dapat menjamin ia akan menetap selamanya. Apa artinya ini? Ya, artinya adalah bahwa cinta memerlukan usaha! Jika ingin suami selalu cinta kepada Anda, Anda tidak boleh hanya diam dan berkata, "lho, dia kan suami saya, otomatis dia mencintai saya dong! Kalau tidak, ngapain dia memilih saya untuk jadi istrinya?" Bahwa suami mencintai Anda karena Anda adalah istrinya memang betul, tetapi apakah Anda yakin cintanya selalu ada dan terus ada selamanya? Banyak perempuan yang tidak merasa yakin, setelah menjalani kehidupan rumah tangganya sekian tahun, apakah suami saya masih mencintai saya seperti dulu? Karena itu, berhentilah bersikap pragmatis, berusahalah membuat suami Anda selalu cinta, bahkan dari hari ke hari semakin bertambah cinta kepada Anda! Sebelum membicarakan cara membuat suami selalu cinta, ada satu hal yang menjadi inti persoalan dan tidak boleh dilupakan, yaitu bahwa cinta adalah anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya, dan inilah yang disebut cinta yang hakiki atau cinta sejati. Allah-lah pemilik cinta, Allah-lah yang menjadikan cinta antara suami-istri.

"Dan diantara ayat-ayatNya adalah diciptakanNya untukmu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar-Ruum:21).

Karena itu, diatas segala-galanya, seorang istri yang ingin selalu dicintai suaminya hendaknya menyadari bahwa jurus yang paling penting dan efektif untuk meraih itu adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagaimana caranya? Yaitu dengan berusaha sekuat tenaga untuk mentaati dan menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Dengan kata lain, dengan cara berusaha menjadi seorang muslimah shalihah. Harm bin Hayyan, seorang ulama di masa Khalifah Umar bin Khattab ra berkata, "Tiada seorang hamba yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, melainkan Allah akan mendekatkan hati orang-orang mukmin kepadanya, dan istri yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah, maka Allah akan mendekatkan hati suaminya kepadanya sampai ia mendapatkan cintanya."

Enam Saran Agar Suami Selalu Cinta:
1. Berusaha dengan tulus dan ikhlas 'menyerahkan hidupnya' untuk berbakti kepada suami sambil berharap pahala Allah. Potensi yang dimilikinya, kedudukannya di masyarakat dan kesibukannya beraktivitas diluar rumah tidak membuat dirinya terlena dan lupa bahwa ia memiliki peluang meraih syurga Allah dengan berbakti kepada suaminya. "Apabila seorang perempuan menunaikan shalat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, dia akan masuk syurga." (HR al-Bazzar). Istri seperti ini memiliki nilai yang tinggi di mata suaminya dan akan selalu dicintai suaminya.
2. Berusaha untuk menjadi perempuan yang bersahaja dalam nafkah. Tidak banyak menuntut, menerima dengan rasa syukur betapapun sedikitnya pemberian suami, dan tidak berlebihan dalam membelanjakan nafkah yang diberikan suami. Bila Anda sanggup selalu bersikap seperti ini, cinta suami akan selalu tercurah untuk Anda.
3. Sederhana dalam penampilan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa umumnya laki-laki tidak menyukai perempuan yang berpenampilan seronok dengan wajah penuh riasan tebal, sebaliknya kesederhanaan lebih menarik bagi mereka karena menurut mereka lebih memancarkan kecantikan perempuan. Tetapi ini tentu saja relatif, karena itu, kenali kecenderungan suami Anda, apakah ia menyukai penampilan yang wah atau yang sederhana? Kemudian setiap bersamanya, sesuaikan penampilan Anda dengan kecenderungannya itu. "Sebaik-baik perempuan adalah yang menyenangkanmu bila engkau memandangnya, mentaatimu bila engkau perintahkan dan menjaga dirinya dan hartamu bila engkau tidak di rumah" (HR Thabrani).
4. Berusaha untuk selalu sabar dan tidak menyakiti hati suami. Adanya perselisihan atau perbedaan pendapat diantara suami istri terkadang dapat memicu terjadinya pertengkaran kecil atau besar. Bila Anda menghadapi keadaan ini, ingatlah, Anda sedang berhadapan dengan seseorang yang Allah berikan kepadanya hak yang sangat besar atas diri Anda. "Seorang perempuan belum dianggap menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR Ibnu Majah). Karena itu apapun yang bergejolak dihati Anda, berusahalah untuk tetap sabar dan menahan diri untuk tidak menyakiti hati suami Anda. "Tidaklah seorang perempuan menyakiti hati suaminya di dunia, melainkan bidadari calon istrinya (di akhirat) berkata, "Janganlah engkau sakiti dia, Allah membencimu. Sesungguhnya dia disisimu hanya sementara waktu, dan akan berpisah darimu untuk berkumpul dengan kami." (HR Ahmad). Percayalah, istri yang mampu bersikap seperti ini akan selalu dicintai suaminya.
5. Dapat mendampingi suami dalam suka dan duka. Roda kehidupan selalu berputar, kadang manusia mengalami saat-saat yang menggembirakan dimana kehidupan berjalan sesuai dengan harapan. Adakalanya manusia mengalami hal yang sebaliknya. Nah, apapun keadaan yang dialami suami Anda, berusahalah menjadi pendampingnya yang setia. Disaat suka menjadi pengingat agar suami tidak terlena, disaat duka menjadi pelipur lara.
6. Berusaha untuk menjadi partner yang menyenangkan di kamar tidur. Banyak perempuan masih merasa malu untuk bersikap agresif meski kepada suaminya sendiri. Ini karena adanya anggapan bahwa perempuan yang agresif terkesan murahan dan tidak terhormat. Tentu saja anggapan ini tidak berlaku untuk seorang istri yang agresif kepada suaminya sendiri. Belajarlah cara dan teknik menyenangkan suami di tempat tidur dan Anda akan mendapati suami selalu melimpahkan cintanya untuk Anda!
Buat seluruh wanita yang membaca Artikel ini, mari kita sama2 untuk terus berusaha menjadi Istri yang dicintai suami kita..InsyaALLAH melalui suami kita, cinta ALLAH pun dapat kita raih..Aammiin..

(Enam saran tersebut pernah dimuat dalam Majalah Safina No.10 Tahun I, Januari 2004)

Selasa, 20 Januari 2009

Perjalanan Kehidupan


Akhir Sebuah Perjalanan Kehidupan

Kita tak pernah bisa membayangkan tentang apa yang akan terjadi pada diri kita di akhir perjalanan hidup kita. Dan sering membuat saya bertanya-tanya : Kira-kira seperti apa akhir perjalanan hidup saya nanti? Entahlah, saya tidak tahu dan yakin tidak akan pernah tahu. Apakah dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, atau dengan
cara yang justru selalu saya bayangkan sebelumnya.

Kematian adalah sebuah peristiwa yang bisa menghentakkan jiwa. Yang bisa membuat rasa nyeri di hati dan mampu mengguncang-guncang perasaan. Sebagaimana tak pernah terlintas dalam benak saya sebelumnya, seorang Ustadz di Lampung mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Memang kematian tidak memandang usia, waktu, tempat dan caranya. Ia bisa menimpa siapapun, usia berapapun, dalam waktu kapanpun, bahkan dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, namun jika memang sudah saatnya malaikat maut untuk menjemput, maka tidak ada yang bisa mencegahnya atau membuatnya menjadi lebih cepat.. Tidak ada dan tidak seorang pun. Yang menjadi masalahnya adalah dalam kondisi bagaimana keadaaan kita ketika meninggal. Dan Meninggalnya seorang Ustadz di Lampung menjadi pelajaran yang berharga buat saya.

Tanpa perlu saya sebutkan namanya. Saya juga tidak begitu mengenal Ustadz ini. Saya tahu beliau ketika kematian tragis beliau ini muncul di beberapa media surat kabar harian lokal di Lampung. Selain dikenal sebagai Ustadz, beliau sebenarnya seorang Dosen di Perguruan Tinggi Negeri di Lampung. Usia belia kira-kira 40-an. Beliau dikenal dengan orang yang sangat bersahaja. Tulisan beliau juga sering muncul di beberapa surat kabar harian Lampung. Beliau cukup di hormati di kampus. Dan Aktif memberikan ceramah baik di lingkungannya maupun di kampus. Beberapa bulan sebelum kematiannya, konon kabarnya beliau aktif di suatu MLM di ”dunia maya”. Jaringannya melalui internet. Sistem yang digunakan dalam MLM ini yaitu kita saving dana 10 juta, maka dalam 2 bulan uang kita akan kembali bisa menjadi 13-15 juta-an, tanpa kita melakukan usaha apapun. Karena orang mengenal beliau adalah pribadi yang dapat dipercaya, baik dan sholeh, maka banyak pula orang-orang yang ikut terlibat pula dalam MLM ini. Beberapa bulan semua berjalan dengan lancar. Dana-dana yang disimpan kembali berikut keuntungan dari penyimpanan tersebut. Bahkan setiap bulannya semakin bertambah dan bertambah. Sehingga jaringan ustadz ini pun semakin berkembang dan luas. Hingga akhirnya terjadilah peristiwa mengenaskan ini. Tiba-tiba saja jaringan MLM ”dunia maya” ini tidak dapat ter”connect” lagi. Jaringan tiba-tiba saja putus. Menurut berita yang beredar di surat kabar, hal ini yang membuat beliau ”shock” karena banyak jaringan di bawah beliau yang sudah menyimpan dananya ke beliau, sehingga beliau dikejar-kejar jaringan dibawahnya, bahkan kabar yang beredar totalnya sampai ratusan juta. Menurut beritanya pula, hal ini lah yang membuat Ustadz tersebut gantung diri. Yang lebih menyedihkan lagi beliau ditemukan pertama kali oleh anak bungsunya yang masih bersekolah kelas dua SD. Masya ALLAH...

Setiap orang pasti menginginkan cara kematian yang baik. Saya jadi teringat, bagaimana proses kematian Ibu Saya. Ibu Saya meninggal hari Rabu. Tepatnya tanggal 1 Juni 2005. Seperti yang dituturkan Ayah saya, hari Senin Ibu masih menjalankan Shoum Senin-Kamis nya yang rutin beliau lakukan semenjak gadis. Dan hari Selasa beliau masih ikut pengajian Majlis ta’lim dekat rumah Saya. Ibu terbiasa bangun sekitar jam tiga atau setengah empat setiap harinya. Hari Rabu itu beliau masih sempat untuk menjalankan Shalat Lail. Namun beberapa menit kemudian beliau tertidur. Ibu selalu Sholat subuh di Musholla dekat rumah bersama Ayah saya. Namun pada hari itu, ibu saya merasa badannya kurang enak, sehingga membuat beliau tidak mampu untuk melangkahkan kakinya ke musholla. Sepulang ayah saya dari Musholla beliau melihat ibu saya masih tetap berbaring di tempat tidur kemudian Ayah menanyakan ke Ibu saya ” Ibu sudah sholat”, kemudian Ibu hanya menganggukakan kepalanya. Lalu Ibu mengatakan bahwa dadanya sakit seperti tertusuk-tusuk. Kemudian Ibu saya meminta agar ayah saya ikut berbaring bersamanya sambil memeluk ibu saya sambil melafadzkan kalimat-kalimat tauhid. Beberapa menit kemudian suara Ibuku sudah terdengar tidak jelas”pelo”. Lalu tiba-tiba saja beliau ingsan. Pagi sekitar Jam 06an, Ibu di bawa ke RS Cengkareng, dan pada pukul 07.45 Ibu sudah tidak dapat tertolong lagi, karena terkena serangan Jantung. InnaliLLAHI wa Inna Ilaihi Ra’jiun..Semua begitu cepat, banyak orang yang tidak menyangka hal ini, termasuk saya, karena malam hari sebelum kematian Ibu, saya masih berkomunikasi dengan beliau via telepon. Sungguh indah, manis dan baik cara kematian ibu Saya. Beliau sangat supel dan rajin bersilaturahmi. Hampir 25-an kendaraan yang hendak mengantar ibu ketika hendak di kubur, dan alhamduLILLAH cerita yang berhembus tentang ibu saya, sesudah kematian beliau baik. Satu harapku Semoga ALLAH mempertemukan kami kembali dalam JANNAHNya yang terindah. Aamin..

Sudah ALLAH tentukan cara kematian pada setiap orang. Satu pinta saya : Agar saya kuat, tegar dan benar menjalani semua takdirNya, hingga ketika saya tiba pada batas waktu usia saya, saya dapat mengakhirinya dengan baik, dengan manis, dengan indah. Sungguh, saya takut ajal itu menjemput saat saya sedang berkeluh kesah, berputus asa terhadap rahmatNya. Sungguh, saya takut batas akhir kehidupan saya tiba saat saya sedang bermaksiat kepadaNya. Sungguh saya khawatir, ketika waktu telah ditutupkan atas saya, diri saya tengah bergumul dengan kesia-siaan. Sungguh, saya khawatir, saat saya meninggal, hati saya tengah diliputi kecewa, kemarahan atau kebencian. Sungguh, saya khawatir, saat kematian saya dengan cara yang tidak baik.

“ Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh...."(QS. An Nisa : 78).

Kamis, 01 Januari 2009

Tips Wanita Paling Bahagia...

Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia

Tidak...!Tidak... bagi perbuatan yang dapat menyia-nyiakan umurmu, seperti senang membalas dendam dan berselisih dengan perkara yang tidak ada kebaikan di dalamnya.
Tidak... bagi sikap yang lebih mengutamakan harta benda dan mengumpulkannya, ketimbang sikap arif untuk menjaga kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan waktu istirahatmu.
Tidak... bagi perangai yang suka memata-matai kesalahan orang lain, menggunjing aib orang lain (ghibah) dan melupakan aib diri sendiri.
Tidak... bagi perangai yang suka mabuk kepayang dengan kesenangan hawa nafsu, menuruti segala tuntutan dan keinginannya.
Tidak... bagi sikap yang selalu menghabiskan waktu bersama para pengangguran, dan memboroskan waktu berjam-jam untuk bergurau dan bermain.
Tidak... bagi perilaku acuh terhadap kebersihan dan keharuman tubuh, serta masa bodoh dengan tempat tinggal dan ketertiban lingkungan.
Tidak... bagi setiap minuman yang haram, rokok, dan segala sesuatu yang kotor dan najis.
Tidak... bagi sikap yang selalu mengingat-ingat kembali musibah yang telah lalu, bencana yang telah terjadi, atau kesalahan yang terlanjur dilakukan.
Tidak... bagi perilaku yang melupakan akhirat, yang lalai membekali dirinya dengan amal saleh untuk menyongsongnya, dan yang lengah dari peringatan tentang kedahsyatannya.
Tidak... bagi perangai membuang-buang harta benda dalam perkara-perkara yang haram, berlaku boros dalam perkara-perkara yang mubah, dan perilaku yang dapat memangkas perkara-perkara ketaatan.
Ya...!Ya... Untuk senyummu yang cantik, yang mengirimkan cinta, dan mengutus kasih sayang bagi orang lain.
Ya... Untuk kata-katamu yang baik, yang membangun persahabatan dan menghapuskan rasa benci.
Ya... Untuk sedekahmu yang dikabulkan, yang membahagiakan orang-orang miskin,
menyenangkan orang-orang kafir, dan mengenyangkan orang-orang lapar.
Ya... Untuk kesediaanmu duduk bersama Al-Qur'an seraya membaca, merenungi, dan mengamalkannya, sambil bertaubat dan beristighfar.
Ya... Untuk kesediaanmu berdzikir, beristighfar, tenggelam dalam doa, dan senantiasa memperbaiki taubatmu.
Ya... Untuk usahamu dalam mendidik anak-anakmu dengan agama, sunnah, dan nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Ya... Untuk rasa malumu dan hijab (penutup aurat) yang diperintahkan Allah, karena hanya itulah cara untuk menjaga dan memelihara dirimu.
Ya... Untuk pergaulanmu dengan wanita-wanita yang baik dan takut kepada Allah, mencintai agama dan menghormati nilai-nilainya.
Ya... Untuk baktimu terhadap orangtua, silaturahim pada saudaramu, menghormati tetangga, dan menyantuni anak-anak yatim.
Ya... Untuk membaca sesuatu yang bermanfaat dengan menelaah buku yang menarik dan berfaedah, buku yang menyenangkan dan memberi tuntunan.

(Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia - DR. Aidh al-Qarni)