Senin, 02 Januari 2012

Belajar SABAR, SYUKUR dan IKHLAS

Aku Belajar…..
Bahwa hidup itu tak selamanya indah
Kadang Engkau mengijinkan aku melalui derita
Tetapi aku tahu..bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku...
Sebab itu aku berusaha belajar untuk menikmati hidup ini..
Dengan BERSYUKUR….

Aku Belajar…
Bahwa tidak semua yang aku harapakan akan menjadi kenyataan..
Kadang Engkau membelokkan rencanaku..
Tetapi aku tahu…
Bahwa itu lebih baik dari apa yang aku rencanakan..
Sebab itu aku berusaha belajar untuk menerima semua itu..
Dengan IKHLAS…

Aku Belajar…
Bahwa Cobaan itu pasti datang dalam hidupku..
Aku tidak mungkin berkata,”tidak…Ya ALLAH..”
Karena aku tahu…
Bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku..
Sebab itu aku berusaha belajar untuk mengahadapinya..
Dengan SABAR…

Aku Belajar…
Bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi..
Karena semua rancanganNYA indah bagiku…
Karena itu…
Aku berusaha belajar..SABAR..SYUKUR..dan IKHLAS dalam segala Perkara…



Ibnu Qoyyim berkata :

“ Barangsiapa yang memenuhi hatinya dengan Ridha kepada Takdirnya, maka ALLAH memenuhi dadanya dengan kecukupan, rasa aman dan qana’ah, serta mengosongkan hatinya untuk mencintai-Nya,kembali dan berTAWAKKAL kepadaNYa”

Selasa, 19 Januari 2010

Semangat Baru 2010, Tetap Ikhtiar

Subhanallah tak terasa, tahunpun telah berganti, usia kamipun kian bertambah, cinta kami pun semakin tumbuh bersemi indah dan tetap terus berkembang, meskipun kehadiran Sang buah hati tak kunjung tiba dalam penantian panjang kami yang tak berujung. Dan dengan kondisi seperti apapun keadaan kami, sungguh lantunan syukur tetap tak pernah lepas untuk kami lafadzkan kepadaMu Ya ALLAH.

Sebentar lagi kami akan memasuki usia ke 4 pernikahan kami. Masya ALLAH, sungguh tidak terasa, waktu berjalan sangat cepat. Ya ALLAH betapa aku rindu akan amanahMu itu ya Rabb. Bahkan sampai menjelang usia ke 4, tetap saja ketika mendengar teman, saudara atu orang-orang terdekat yang baru hamil, aku pasti akan menangis dan bersedih. Setiap kali di jalan melihat orang hamil, aku selalu berujar seraya berdo’a, ” Ya ALLAH berikanlah kesempatan pula kepada ku seperti yang Engkau berikan kepada Ibu itu, yang saat ini sedang hamil..Aamiin”.

Setelah
Inseminasi I dan Inseminasi II kami kemarin gagal, kami pun rehat sejenak dalam sebuah kepasrahan. Memulai dengan pengobatan HPA, meskipun itu tidak rutin juga. Dan belum berhasil pula. Sampai kami berkesimpulan bahwa usaha kami untuk menjemput Sang Buah hati memang belum maksimal. Dan tahun ini akan berusaha untuk memaksimalkan kembali ikhtiar kami setelah rehat kemarin... Ayo semangat lagi, jangan pantang menyerah, tetap berhusnudzon kepada ALLAH, kita mulai ikhtiar lagi, dan InsyaALLAH, ALLAH akan segera memberikan amanah terindah itu tahun ini. Yakin..Yakin...Amiiin.

رَبِّ هَبْ لى‏ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء

” Rabbi Habli min ladunka dzuriyatan tayyibatan innaka sami’ud du’a...”,
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.do’a ini selalu kupanjatkan, sambil berdoa serta sambil pula mengelus2 perutku. Berharap akan segera ada mahluq ALLAH yang berkembang dalam rahimku.. Aamiiin.

Semangat lagi..Eng ing eng... Dari info seorang teman di dunia maya, mb Restu, Thanks infonya mbak, yang mengatakan untuk berganti dokter saja, dalam melanjutkan ikhtiar kembali. Dan berdasarkan informasi dari mb restu pula, bahwa Dr. Taufiq Jamaan di RS Bunda di Menteng, itu terkenal dan bagus, serta banyak pula program memiliki anak yang berhasil ditangani beliau, katanya sich, beliau bertangan dingin..So, kami pun pergi kesana.

ALhamduliLLAh hari ini bisa cuti, karena pertemuan perdana dan belum tahu lokasinya, jadi kufikir lebih baik aku cuti untuk ke RS Bunda. Sejak subuh, hujan terus melanda ibu kota. Jadi kami putuskan untuk naik Bus aja menuju BIC. Bahkan depan rumahku banjir, lumayan tinggi, sebetis lah. Tapi keinginan untuk berikhtiar kembali tidak menyurutkan langkah kami menuju RS Bunda. Meskipun kudu berkecipak kecipuk dulu, dan ganti kaos kaki di angkot..No Problem... Bismillah..





Hari ini janjiaan dengan Dr. Taufiq Jamaan, SpOG, jam 2 siang, tapi karena banjir, macet dan kamipun belum tau lokasinya, maka kami putuskan berangkat pukul 10 dari rumah.. Dan Alhamdulillah, ternyata sampai disana jam 12 kurang, tapi konsul dgn Dr. Taufik diundur menjadi jam 3. So...Cukup lama juga kami harus menunggu. Tapi kata suamiku, ” gak pa2 sayang, dinikmati aja menunggunya..”. Setelah Sahalat dzuhur kami makan dulu di warung Tukul dekat RS Bunda. Sekitar pukul setengah 4 baru aku masuk untuk konsul dengan Dr. Taufiq. Lalu aku diperiksa, dan beliau mengatakan ” rahim ibu bagus, tidak ada myom ataupun kista, tapi posisinya aja yang terbalik” menurut beliau posisi rahimku retroflexi. Jadi perlu tips dan triks ketika selesai ejakuasi. Akupun diminta untuk konsul lagi tanggal 30 Januari 2010 nanti, tepatnya hari ke -14 ku untuk siklus bulan ini. Setelah hampir empat tahun, aku baru tahu kalau aku retroflexi, meskipun hasil HSG ku baik menurut Dr. Irsal, SpOG di RS Harapan Kita, tapi Dr. Irsal tidak pernah mengatakan hal ini. Kenapa begitu ya? Tapi sudahlah yang penting sekarang aku sudah tahu.



Bissmillahirrahmanirrahim..Semoga ini menjadi langkah awal untuk kami menjemput Sang buah Hati Kami..Aamiiin.. Ridhoilah dan Kabulkanlah Do’a-do’a kami Ya ALLAH...Aamiiin...

Selasa, 12 Januari 2010

Opera Cake



Buat Para Pecinta Chocolate, cake ini memberikan rasa yang lezat luar biasa..dan Sepotongpun tak kan pernah cukup...

Berawal dari liburan awal tahun 2010 kemarin, ketika kami pulang ke Lampung, Mbak Mila, kakak iparku menceritakan tentang cake yang lezat dan cukup mahal harganya, namanya OPERA CAKE. Kebetulan aku dan mbak Mila senang buat cake. Dan sejak menikah aku memang punya hobby baru yakni memasak dan membuat cake, macam2 resep sering aku coba. Karena suamiku lebih menyukai masakan rumah dan penggemar cake.
Kebetulan kami sedang liburan, kami tertarik untuk membuat Opera Cake ini, karena kalau buat sendiri rasanya tidak mungkin, karena cukup rumit, dan ribet, bahkan ibu mertuaku menamakan cake ini dengan “Cake Ribet”. So, kami bertiga (Ibu Mertua, Mbak Mila dan Aku) pergi ke toko kue Aladin dan Chandra (salah satu dept store di lampung) untuk cari bahan2nya. Wal hasil, almond bubuk yang menjadi khas dari rasa opera cake ini tidak berhasil kami temukan, tapi gak papa, gak dapat almond bubuk pake kacang tanah bubuk( sudah dioseng2 sedikit dan dibuang kulitnya) pun jadi...hehehe..maksa banget ya. Daaan mulailah keribetan dimulai. Kami harus pake 2 mixer, jadi minjem punya Mb Aci dech, kakak iparku juga..supaya cepat.. Nach ini resep kuenya...

Bahan- Bahan :

Cake : 6 putih telur ayam
225 gr gula kastor
8 kuning telur
225 gr Almond bubuk/ Mete bubuk/Kacang Tanah bubuk
70 gr tepung terigu
½ sdt baking powder
50 gr mentega tawar, lelehkan

Sirop Kopi, aduk rata dan didihkan
: 125 ml air
65 gr gula pasir
1 ½ sdm kopi bubuk instant

Butter cream : 200 gr gula
75 ml air
1 butir telur ayam
2 butir kuning telur
400 gr mentega tawar, kocok lembut
4 sdm kopi bubuk instant, larutkan dalam 2 sdm air mendidih

Chocolate Ganache
: 500 gr Coklat masak Dark, cincang halus
8 sdm mentega tawar
250 ml krim kental

Chocolate Glaze
: 150 gr Coklat masak Dark, cincang halus
100 gr mentega tawar

Cara Membuat :
1. Cake, kocok putih telur hingga mengembang, tambahkan sebagian gula sedikit demi sedikit, kocok hingga kaku, sisihkan. Kocok kuning telur dan sisa gula hingga mengembang, lalu tambahkan almond dan tepung terigu diselingi mentega tawar yang sudah dilelehkan, aduk sampai rata.

2. Masukan putih telur kocok, kedalam adonan, kemudian aduk rata. Tuang ke dalam loyang 22x22x7 cm yang telah diolesi mentega. Panggang dalam oven panas suhu 180 derajat Celcius, selama 40 menit. Angkat biarkan dingin, keluarkan dari loyang, belah membujur menjadi 5 bagian. Sisihkan.

3. Butter Cream, Campur gula dan air. Didihkan. Angkat. Kocok telur hingga putih dan mengembang. Tuang Sirop gula yang baru mendidih, sambil terus dikocok hingga rata. Sisihkan, Kocok mentega hingga lembut, cmpurkan dengan telur, kocok sampai rata, lalu tuang larutan kopi aduk rata.

4. Chocolate Ganache, Tim coklat dan mentega hingga meleleh. Tambahkan krim, aduk hingga rata. Angkat. Simpan dalam lemari pendingin hingga kental dan bisa dioleskan. Sisihkan.

5. Chocolate Glaze, Tim coklat den mentega hingga meleleh, dinginkan. Sisihkan.

6. Penyelesaian : Ambil 1 bagian Cake, siram dengan sedikit sirop kopi, olesi dengan lapisan mentega/butter cream, tutup dengan 1 bagian cake yang lain, simpan dalam kulkas selama 10 menit. Keluarkan siram lagi cake dengan sirop kopi, lalu olesi dengan lapisan chocolate ganache, simpan kembali dalam kulkas. Lakukan hal yang sama hingga cake habis. Terakhir, siram dengan Chocolate Glaze. Dinginkan Kembali..





Alhamdulillah...akhirnya jadi juga...dan ternyata rasa kuenya ini memang hm.....yummy..!!.Laris manis seluruh anggota keluarga, termasuk keponakan2ku, apalagi suamiku. Dan Suamikulah yang menyantap irisan terakhir. Bahkan ketika kami pulang ke Jakarta, saat aku dan suamiku mau belanja bulanan, termasuk beli coklat, favorit kami, suamiku malah bilang “ gak jadi dech beli coklatnya, abang belikan bahan2 kue aja untuk dinda, abang terbayang2 opera cake nich..dengan muka pengennya itu sambil senyum-senyum..”. Kontan saja aku berujar “ Haaaaaaah, kue ribed itu..Bayangin buatnya aja udah ribed..Please donk sayang itu kan susah buatnya..”. Lalu suamiku bilang ” gak usah yang persis kayak kemaren yang mirip2 aja”.. So..Demi rasa cintaku pada Kekasih hati, dan tak tega melihat muka pengennya itu..Akhirnya ahad kemarin, aku buatkan Opera Cake, persis seperti buatan Mba Mila dan Aku waktu di Lampung kemaren. Dan meskipun sendiri, tapi alhamdulillah, jadi juga cake yang dibayang-bayangkan suamiku itu...Lelahpun hilang melihat betapa semangat dan serunya suamiku menyantap cake yang lezat dan yummy ini...hehehe..Bahagianya melihat orang yang kita cintai senang...Alhamdulillah..^-^.. Selamat Mencoba..

Minggu, 07 Juni 2009

Berkomunikasi dengan Pasangan

“ Walaupun sudah beribu untai rindu dan cinta Abang..
tapi selalu ada untaian kata baru untukmu Sayang..
Karena indahnya dirimu selalu menjadi inspirasi cintaku..

I Love u dinda...”
(31 Mei 2009, Pkl 11:32)

Wanita mana yang tidak akan berbunga-bunga hatinya mendapatkan sms dengan sepenggal bait-bait puisi romantis dari suaminya tercinta. Sehingga aku merasa menjadi wanita yang paling tersanjung dan berbahagia di ruangan itu. Terlebih ketika rangkaian kata-kata indah itu pun di deklamasikan dalam sebuah Acara Seminar Keluarga Samara “Membangun komunikasi Efektif antara suami & Istri”. Karena pembicaranya yaitu Ustdz. Satria Hadi Lubis & Ustdzh Kingkin Annida, ketika hendak mengakhiri seminar yang berdurasi hampir 3 jam itu, meminta kepada peserta, yang sebagian besar adalah pasangan suami-istri, untuk mengirimkan sms ke masing2 pasangannya untuk mengungkapkan perasaan masing2 pasangan, karena ini merupakan bentuk implementasi dari materi yang disungguhkan oleh Ustz & Ustdz pasangan suami Istri tersebut. Kemudian pesertapun diberi kesempatan jika ada peserta yang ingin membacakannya pada moment tersebut, dan yang terbaik, akan mendapatkan doorprize dari beliau. Dan akhirnya doorprize itupun jatuh kepada sebait puisi di atas tersebut.AlhamduliLLAH..JazakaLLAH ya habibie ya zauji..

SubhanaLLAH, hanya kata itu yang mampu terbesit dalam benakku saat itu. Kekuatan cinta luar biasa, karena cinta mampu mengubah seseorang menjadi layaknya pujangga, yang mampu merangkai kata-kata indah dan romantis, untuk pasangan yang dicintainya. Begitulah Cinta…Namun, aku bukan hendak membahas bagaimana caranya mampu menghasilkan bait2 puisi yang indah untuk pasangan kita, tapi untuk berbagi manfaat dalam bahasan seminar kemarin.

Ada banyak faktor yang menjadikan sebuah keluarga dapat mencapai bahagia, harmonis dan langgeng. Di antaranya adalah landasan agama yang kokoh, kesamaan latar belakang, kesetaraan, kepercayaan, saling pengertian, cinta dan komunikasi yang berjalan baik. Dari sekian faktor ini, komunikasi menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh pasangan suami istri. Merasa sudah satu agama, setara, sama, cocok dan percaya seolah-olah semua urusan rumah tangga akan beres. Padahal, banyak pasangan gagal meneruskan bahtera rumah tangga mereka karena kurang peduli dengan urusan komunikasi.Sesungguhnya komunikasi menghiasi semua kehidupan manusia. Komunikasi adalah kebutuhan. Dalam kehidupan keluarga, komunikasi dapat menjadikan hubungan pasangan suami isteri bertambah harmonis. Inilah komunikasi yang dijadikan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain, termasuk seni untuk membahagiakan pasangan. Komunikasi yang tidak diolah dengan baik bahkan dapat memunculkan kesalahpahaman.


Salah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah komunikasi dan dialog yang intensif dan sehat antara suami istri. Pada saat ini tidak jarang terjadi adanya sumbatan komunikasi diantara pasangan suami istri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, misalnya kesibukan kerja, terlampau letih, saling berjauhan dan lain sebagainya. Bahkan karena begitu sibuk dan letihnya, ada pasangan bertatap mukapun tidak sempat. Sebagai akibatnya, tentu saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi satu dengan lainnya.Komunikasi yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi berkurang. Bahkan tidak jarang menimbulkan ketegangan dan terjadilah perselisihan, Kalau sudah begini suami istri akan mengalami penderitaan. Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar ini terjadi pada keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah. Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua pasangan agara komunikasi dapat berjalan secara kontinyu.


Komunikasi merupakan akar, jawaban dan juga solusi dalam kehidupan berumah tangga. Komunikasi yang baik harus kita bangun sejak awal pernikahan kita. Tanpa adanya komunikasi yang baik, hal ini dapat mengancam biduk bahtera berlayarnya rumah tangga kita. Bagaimana suami istri mampu mengomunikasikan dengan baik permasalahan ataupun perasaan yang dirasakan oleh pasangan. Beberapa waktu yang lalu ketika aku rihlah dengan teman2ku, ada seorang teman mengatakan bahwa : “ dulu waktu malam pertama, Abinya bilang “ de, wajahmu bersinar bagaikan cahaya ditengah malam..”, tapi sekarang sudah 5 tahun menikah untuk mengatakan “ I Love U” aja susah bener”. Atau teman yang lain ikut menimpali “ Abinya juga begitu, pernah dipaksa, itu juga ngomong “I Love u"nya di motor gak begitu kedengeran lagi, ana minta ulang, Abinya gak mau, dengan alasan, ngapain sich umi ini maksa2 abi? Emang gak percaya sama Abi?. Dan saat itu aku hanya menjadi pendengar yang baik saja, maklum, karena aku kan termasuk yang muda usianya & usia pernikahanku pun termasuk muda dibandingkan dengan teman2ku yang lain. Hanya satu hal yang terlintas dalam fikiranku yaitu “ Suamiku”, dan kalimat syukur pun tak lepas dari bibir ini. Bahkan, menurut Ustdzh Kinkin beliau selalu “mengecek status Hubungan”, artinya adalah beliau selalu bertanya “ Abi, cinta gak sama Umi??”, meskipun anak mereka sudah 7, namun pengecekan status hubungan itu sangat perlu, terutama buat seorang istri. Karena sebagian suami menganggap menanyakan hal seperti itu sudah tidak perlu lagi.

Ada hal yang menarik pada seminar kemarin, dalam bahasan, bagaimana suami istri itu harus saling memahami “ termasuk ke dalam tipe apakah pasangan kita ?”. Karena ketika kita mengetahui dan memahami tipe pasangan kita, hal tersebut akan membuat kita mampu untuk bisa menghadapi pasangan kita dalam menghadapi persoalan serta permasalahan2 rumah tangga. Visual, Audio, ataukah Kinestetik?? Yang aku sebutkan di atas adalah pengelompokkan manusia berdasarkan cara-cara yg mereka senangi untuk mengenali sesuatu. Seorang manusia Visual adalah seorang yg belajar lebih cepat dengan menggunakan mata sebagai indera penangkap. Orang-orang yg visual senang dan cepat belajar dari buku, presentasi yang menggunakan gambar-gambar, video dan berbagai alat-alat yg menarik bagi mata. Sementara manusia Audio belajar dengan mengandalkan telinga untuk menangkap. Sehingga lebih mudah untuk mendengarkan. Manusia Audio lebih menangkap yg disampaikan dengan lantunan kaset, ceramah yg disampaikan dengan suara yg merdu dan enak didengar, serta berbagai media yg menggunakan media suara. Dan kinestetik adalah belajar menggunakan indera sentuhan fisik. Mereka akan makin memahami sesuatu jika mereka bisa menyentuh apa yg mereka pelajari tersebut.

So, termasuk tipe apakah kita atau pasangan kita? Berdasarkan penelitian, kebanyakan Pria memiliki tipe Visual, dan wanita Audio, atau Kinestetik, tapi tidak menutup kemungkinan sebaliknya. Hal ini sangat penting untuk kita ketahui dan pahami. Contoh saja, salah satu pasangan peserta dalam seminar ini, mengungkapkan permasalahannya seperti ini : “Ustdz, Saya seorang istri yang termasuk tipe kinestetik, sehingga ketika saya sedang ngambek dengan suami saya, saya lebih butuh sentuhan & kalimat2 yang lembut dari suami saya. Sedangkan suami saya termasuk kedalam tipe Audio, sehingga ketika saya ngambek, beliau malah lebih banyak bicara, yang justru membuat saya, jadi lebih ngambek & kesel dengan suami saya, padahal saya lebih butuh sentuhan dari suami saya untuk menanyakan baik2 kenapa saya ngambek..” Jika dilihat dari fenomena diatas, maka akan berakibat fatal dan salah menangani masalah jika kita tidak benar2 mengetahui dan memahami tipe pasangan kita. Karena Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal, karena ta’aruf (perkenalan) tidak hanya pada saat kita hendak menjalani proses menikah saja, namun perkenalan adalah suatu proses panjang yang tak pernah lekang dan terbatas oleh waktu. Ketika kita mampu membangun komunikasi yang baik, insyaALLAH tidak akan ada beban yang mengganjal dihati kita dalam menjalani hari-hari kebersamaan kita bersama pasangan, terlebih ketika ALLAH sudah mengamanahkan jundi & jundiyah yang telah menyemarakkan dan kehadiran mereka telah memberi warna yang indah dalam rumah tangga kita, bagaimana suami istri harus saling ta’awun dalam mendidik dan membesarkan jundi & jundiyahnya. Untuk semua pasangan baik pasangan lama ataupun pasangan yang baru, mari kita sama2 membangun komunikasi yang baik dengan pasangan kita. Dengan kita memahami tipe pasangan kita, tentunya komunikasi yang harmonis pun dapat kita wujudkan. Dan Semoga Cita-cita tertinggi untuk menggapai JannahNya bersama-sama dengan pasangan kita, serta anak & cucu kita bisa menjadi motivasi yang besar untuk kita menggapai Rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah & Da’wah. Wallahu’alam bis showab.