Selasa, 19 Januari 2010

Semangat Baru 2010, Tetap Ikhtiar

Subhanallah tak terasa, tahunpun telah berganti, usia kamipun kian bertambah, cinta kami pun semakin tumbuh bersemi indah dan tetap terus berkembang, meskipun kehadiran Sang buah hati tak kunjung tiba dalam penantian panjang kami yang tak berujung. Dan dengan kondisi seperti apapun keadaan kami, sungguh lantunan syukur tetap tak pernah lepas untuk kami lafadzkan kepadaMu Ya ALLAH.

Sebentar lagi kami akan memasuki usia ke 4 pernikahan kami. Masya ALLAH, sungguh tidak terasa, waktu berjalan sangat cepat. Ya ALLAH betapa aku rindu akan amanahMu itu ya Rabb. Bahkan sampai menjelang usia ke 4, tetap saja ketika mendengar teman, saudara atu orang-orang terdekat yang baru hamil, aku pasti akan menangis dan bersedih. Setiap kali di jalan melihat orang hamil, aku selalu berujar seraya berdo’a, ” Ya ALLAH berikanlah kesempatan pula kepada ku seperti yang Engkau berikan kepada Ibu itu, yang saat ini sedang hamil..Aamiin”.

Setelah
Inseminasi I dan Inseminasi II kami kemarin gagal, kami pun rehat sejenak dalam sebuah kepasrahan. Memulai dengan pengobatan HPA, meskipun itu tidak rutin juga. Dan belum berhasil pula. Sampai kami berkesimpulan bahwa usaha kami untuk menjemput Sang Buah hati memang belum maksimal. Dan tahun ini akan berusaha untuk memaksimalkan kembali ikhtiar kami setelah rehat kemarin... Ayo semangat lagi, jangan pantang menyerah, tetap berhusnudzon kepada ALLAH, kita mulai ikhtiar lagi, dan InsyaALLAH, ALLAH akan segera memberikan amanah terindah itu tahun ini. Yakin..Yakin...Amiiin.

رَبِّ هَبْ لى‏ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء

” Rabbi Habli min ladunka dzuriyatan tayyibatan innaka sami’ud du’a...”,
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.do’a ini selalu kupanjatkan, sambil berdoa serta sambil pula mengelus2 perutku. Berharap akan segera ada mahluq ALLAH yang berkembang dalam rahimku.. Aamiiin.

Semangat lagi..Eng ing eng... Dari info seorang teman di dunia maya, mb Restu, Thanks infonya mbak, yang mengatakan untuk berganti dokter saja, dalam melanjutkan ikhtiar kembali. Dan berdasarkan informasi dari mb restu pula, bahwa Dr. Taufiq Jamaan di RS Bunda di Menteng, itu terkenal dan bagus, serta banyak pula program memiliki anak yang berhasil ditangani beliau, katanya sich, beliau bertangan dingin..So, kami pun pergi kesana.

ALhamduliLLAh hari ini bisa cuti, karena pertemuan perdana dan belum tahu lokasinya, jadi kufikir lebih baik aku cuti untuk ke RS Bunda. Sejak subuh, hujan terus melanda ibu kota. Jadi kami putuskan untuk naik Bus aja menuju BIC. Bahkan depan rumahku banjir, lumayan tinggi, sebetis lah. Tapi keinginan untuk berikhtiar kembali tidak menyurutkan langkah kami menuju RS Bunda. Meskipun kudu berkecipak kecipuk dulu, dan ganti kaos kaki di angkot..No Problem... Bismillah..





Hari ini janjiaan dengan Dr. Taufiq Jamaan, SpOG, jam 2 siang, tapi karena banjir, macet dan kamipun belum tau lokasinya, maka kami putuskan berangkat pukul 10 dari rumah.. Dan Alhamdulillah, ternyata sampai disana jam 12 kurang, tapi konsul dgn Dr. Taufik diundur menjadi jam 3. So...Cukup lama juga kami harus menunggu. Tapi kata suamiku, ” gak pa2 sayang, dinikmati aja menunggunya..”. Setelah Sahalat dzuhur kami makan dulu di warung Tukul dekat RS Bunda. Sekitar pukul setengah 4 baru aku masuk untuk konsul dengan Dr. Taufiq. Lalu aku diperiksa, dan beliau mengatakan ” rahim ibu bagus, tidak ada myom ataupun kista, tapi posisinya aja yang terbalik” menurut beliau posisi rahimku retroflexi. Jadi perlu tips dan triks ketika selesai ejakuasi. Akupun diminta untuk konsul lagi tanggal 30 Januari 2010 nanti, tepatnya hari ke -14 ku untuk siklus bulan ini. Setelah hampir empat tahun, aku baru tahu kalau aku retroflexi, meskipun hasil HSG ku baik menurut Dr. Irsal, SpOG di RS Harapan Kita, tapi Dr. Irsal tidak pernah mengatakan hal ini. Kenapa begitu ya? Tapi sudahlah yang penting sekarang aku sudah tahu.



Bissmillahirrahmanirrahim..Semoga ini menjadi langkah awal untuk kami menjemput Sang buah Hati Kami..Aamiiin.. Ridhoilah dan Kabulkanlah Do’a-do’a kami Ya ALLAH...Aamiiin...

Selasa, 12 Januari 2010

Opera Cake



Buat Para Pecinta Chocolate, cake ini memberikan rasa yang lezat luar biasa..dan Sepotongpun tak kan pernah cukup...

Berawal dari liburan awal tahun 2010 kemarin, ketika kami pulang ke Lampung, Mbak Mila, kakak iparku menceritakan tentang cake yang lezat dan cukup mahal harganya, namanya OPERA CAKE. Kebetulan aku dan mbak Mila senang buat cake. Dan sejak menikah aku memang punya hobby baru yakni memasak dan membuat cake, macam2 resep sering aku coba. Karena suamiku lebih menyukai masakan rumah dan penggemar cake.
Kebetulan kami sedang liburan, kami tertarik untuk membuat Opera Cake ini, karena kalau buat sendiri rasanya tidak mungkin, karena cukup rumit, dan ribet, bahkan ibu mertuaku menamakan cake ini dengan “Cake Ribet”. So, kami bertiga (Ibu Mertua, Mbak Mila dan Aku) pergi ke toko kue Aladin dan Chandra (salah satu dept store di lampung) untuk cari bahan2nya. Wal hasil, almond bubuk yang menjadi khas dari rasa opera cake ini tidak berhasil kami temukan, tapi gak papa, gak dapat almond bubuk pake kacang tanah bubuk( sudah dioseng2 sedikit dan dibuang kulitnya) pun jadi...hehehe..maksa banget ya. Daaan mulailah keribetan dimulai. Kami harus pake 2 mixer, jadi minjem punya Mb Aci dech, kakak iparku juga..supaya cepat.. Nach ini resep kuenya...

Bahan- Bahan :

Cake : 6 putih telur ayam
225 gr gula kastor
8 kuning telur
225 gr Almond bubuk/ Mete bubuk/Kacang Tanah bubuk
70 gr tepung terigu
½ sdt baking powder
50 gr mentega tawar, lelehkan

Sirop Kopi, aduk rata dan didihkan
: 125 ml air
65 gr gula pasir
1 ½ sdm kopi bubuk instant

Butter cream : 200 gr gula
75 ml air
1 butir telur ayam
2 butir kuning telur
400 gr mentega tawar, kocok lembut
4 sdm kopi bubuk instant, larutkan dalam 2 sdm air mendidih

Chocolate Ganache
: 500 gr Coklat masak Dark, cincang halus
8 sdm mentega tawar
250 ml krim kental

Chocolate Glaze
: 150 gr Coklat masak Dark, cincang halus
100 gr mentega tawar

Cara Membuat :
1. Cake, kocok putih telur hingga mengembang, tambahkan sebagian gula sedikit demi sedikit, kocok hingga kaku, sisihkan. Kocok kuning telur dan sisa gula hingga mengembang, lalu tambahkan almond dan tepung terigu diselingi mentega tawar yang sudah dilelehkan, aduk sampai rata.

2. Masukan putih telur kocok, kedalam adonan, kemudian aduk rata. Tuang ke dalam loyang 22x22x7 cm yang telah diolesi mentega. Panggang dalam oven panas suhu 180 derajat Celcius, selama 40 menit. Angkat biarkan dingin, keluarkan dari loyang, belah membujur menjadi 5 bagian. Sisihkan.

3. Butter Cream, Campur gula dan air. Didihkan. Angkat. Kocok telur hingga putih dan mengembang. Tuang Sirop gula yang baru mendidih, sambil terus dikocok hingga rata. Sisihkan, Kocok mentega hingga lembut, cmpurkan dengan telur, kocok sampai rata, lalu tuang larutan kopi aduk rata.

4. Chocolate Ganache, Tim coklat dan mentega hingga meleleh. Tambahkan krim, aduk hingga rata. Angkat. Simpan dalam lemari pendingin hingga kental dan bisa dioleskan. Sisihkan.

5. Chocolate Glaze, Tim coklat den mentega hingga meleleh, dinginkan. Sisihkan.

6. Penyelesaian : Ambil 1 bagian Cake, siram dengan sedikit sirop kopi, olesi dengan lapisan mentega/butter cream, tutup dengan 1 bagian cake yang lain, simpan dalam kulkas selama 10 menit. Keluarkan siram lagi cake dengan sirop kopi, lalu olesi dengan lapisan chocolate ganache, simpan kembali dalam kulkas. Lakukan hal yang sama hingga cake habis. Terakhir, siram dengan Chocolate Glaze. Dinginkan Kembali..





Alhamdulillah...akhirnya jadi juga...dan ternyata rasa kuenya ini memang hm.....yummy..!!.Laris manis seluruh anggota keluarga, termasuk keponakan2ku, apalagi suamiku. Dan Suamikulah yang menyantap irisan terakhir. Bahkan ketika kami pulang ke Jakarta, saat aku dan suamiku mau belanja bulanan, termasuk beli coklat, favorit kami, suamiku malah bilang “ gak jadi dech beli coklatnya, abang belikan bahan2 kue aja untuk dinda, abang terbayang2 opera cake nich..dengan muka pengennya itu sambil senyum-senyum..”. Kontan saja aku berujar “ Haaaaaaah, kue ribed itu..Bayangin buatnya aja udah ribed..Please donk sayang itu kan susah buatnya..”. Lalu suamiku bilang ” gak usah yang persis kayak kemaren yang mirip2 aja”.. So..Demi rasa cintaku pada Kekasih hati, dan tak tega melihat muka pengennya itu..Akhirnya ahad kemarin, aku buatkan Opera Cake, persis seperti buatan Mba Mila dan Aku waktu di Lampung kemaren. Dan meskipun sendiri, tapi alhamdulillah, jadi juga cake yang dibayang-bayangkan suamiku itu...Lelahpun hilang melihat betapa semangat dan serunya suamiku menyantap cake yang lezat dan yummy ini...hehehe..Bahagianya melihat orang yang kita cintai senang...Alhamdulillah..^-^.. Selamat Mencoba..